Senin, 27 Agustus 2012

Sangkuriang


Puisi, hobi sekaligus tugas ospek Fakultas seorang Ira Ambarwati. Setengah males ngerjainnya, tapi gak pake lama.  Terciptalah sebuah puisi karyanya yang berjudul sama dengan nama kelompoknya.







Sangkuriang

Kasih sayang tiada batas
Dari Ibu untuk anaknya
Hidup berdua di dalam gelapnya Hutan
Bersama anjing bernama tumang
Mengadu nasib pada alam



Tumang hitam yang malang
Lenyap, bersatu dengan tanah
Karena tusukan anak panah
Sang anak pergi, meninggalkan Ibunya
Menyisakan luka...


Waktu silih berganti, hingga keduanya diuji
Cinta kasih terlarang, antara ibu dan anak
Sang ibu yang tak kunjung menua
Bagai mawar yang baru merekah
Memikat hati pemuda tampan nan gagah
Yang tak lain darah dagingnya


Dibuatlah perahu sebagai mahar pernikahan
Fajar yang menyingsing penentu
Di tengah semangat sang anak meminang pujaan hatinya
Sang ibu berdoa agar dewata memberi keajaiban


Bagai tertimpa rutuhan langit
Kokok ayam terdengar
Sang anak duduk tersimpuh
Marah dan murka


Melayanglah perahu tersebut
Menjadi sebuah gunung nan megah
Gunung Tangkuban Parahu


Tidak ada komentar:

Posting Komentar